Tentang DSLR

Kamera SLR
Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) atau D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa.

APERTURE AND SHUTTER SPEED
Mungkin kalian bertanya-tanya , apa itu Aperture dan Shutter speed ?
Ø  Aperture adalah bukaan lensa ( bisa dianalogkan dengan bukaan mata kita saat melihat benda jarak jauh dan jarak dekat ) biasanya dalam ukuran  ukuran f/2.8, f/5.6, f/7,f/11dan seterusnya.
Ø  Shutter Speed yaitu kecepatan bukaan diafragma tadi, shutter speed berkenaan dengan berapa lama lensa menerima cahaya sewaktu diafragma di buka; dalam ukuran  1sec, 1/45sec, 1/125sec ,1/250sec, adapula yg 1/2000 sec dan seterusnya (sec:seconds/detik)
Gabungan keduanya merupakan kombinasi yang unik, yg dimana saling mempengaruhi satu sama lainnya yang dimana akan menghasilkan foto yg kita inginkan.

Nah buat temen yg mau gabung sama saya, monggo (jawa) deh ...., terbuka buat umum kok :) dari tua, muda, anak2, bayi pun bisa (kalo udah bisa megang kamera si )... :P
And bagi temen-temen yg gak punya kamera gak usah sedih, bisa kok gabung disini. Disini juga ga mandangin jenis kamera, pokoknya yg mau jenis kameranya apa pun disini sama aja kok .... :)
Nah, unmiXed berdiri baru-baru ini kok guys tanggal 28 bulan MEY 2012, nah jadi gak usah malu deh gabung di sni. okeeee ? Ywd, kita lanjutin lagi yah ngebahas tentang kamera DSLR ... 

Depth of Field (DoF)

Perpaduan Diafragma dan Shutter Speed dapat menghasilkan Depth of Field (DoF) yang beragam.

Apa pula DoF itu? Depth of Field itu adalah rentang kedalaman fokus pada kamera, DoF merupakan ukuran rentang latar belakang objek foto dengan latar depannya. Mudahnya, bisa kita lihat dari blur atau tidaknya latar belakang foto kita. Kalau foto kita latar belakangnya blur berarti DoF nya dangkal begitu juga sebaliknya. Mengenai teknik dan trik mendapatkan Shallow DoF atau foto dengan latar belakang blur (ini biasanya menjadi favorit) akan saya buat tulisan terpisah.
Kembali ke bukaan diafragma dan Shutter Speed (kecepatan).
Diafragma  itu mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke lensa kamera.
Semakin besar bukaan diafragma  maka cahaya yang masuk semakin banyak. Bukaan diafragma besar ditandai  dengan angka yang kecil misalnya f/2.8, f/4 sampai f/5.6. Fungsinya untuk menajamkan objek tunggal contohnya kalau akan memotret orang, bunga, hewan sebagai objek tunggal dan kita kenginginkan latar belakang yang blur namun objeknya tetap tajam.
Sebaliknya bukaan diafragma yang kecil (ditandai dengan angka besar spt f/8,f/10, f/11 dst.) akan menajamkan semua bagian foto baik itu objeknya maupun latar belakangnya).
Kondisi ini berguna saat kita akan memotret objek seperti pemandangan ataupun perkotaan dimana hasil foto tajam semua.
Semakin besar bukaan diafragma, semakin sedikit wilayah ketajaman foto kita (shallow depth-of-field)


Mode Pada Kamera DSLR

Setiap kamera punya istilah masing - masing untuk pengaturan mode. Berikut dijelaskan untuk beberapa tipe kamera saja.

A. NIKON D70


Pada kamera Nikon D70 terdapat 11 mode pemotretan:

M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.

A= Aperture Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

S= Shutter Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal "jepret" saja.

Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan pada malam hari.

Night Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto portrait malam hari atau cahaya redup.

B.Canon 350D


Pada kamera Canon 350D terdapat 12 mode pemotretan:

A-DEP= Automatic Depth of Field
Pada mode ini, pengaturan fokus foreground dan background diatur secara otomatis oleh kamera sehingga lebih memungkinkan untuk menghasilkan foto yang tajam baik pada foreground maupun background.

M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.

Av= Aperture Value Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

Tv= Time Value Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal "jepret" saja.

Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Scene
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pada malam hari.

No Flash
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun apabila pada mode auto lainnya built in flash akan otomatis pop up apabila cahaya dirasa kurang, pada mode ini built in flash tidak akan menyala sama sekali, sehingga shutter speed dan aperture akan lebih berperan untuk mengimbangi kebutuhan cahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar